Ringkasan Materi Reproduksi

Assalamuallaimum wr,wb.


Berjumpa lagi dengan saya Afif Ramandha Blogger paling terkenal se-alamsemesta alam dunia maupun akhirat. Teman-teman kali ini saya akan membahas tentang rekayasa genetika materi kelas IX, yang sudah diringkas sehingga lebih mudah dipahami dan semoga bisa membantu anda.
 1)
 Kultur jaringan
Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisamendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan.
Kultur Jaringan merupakan teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Teknik ini bertujuanmemperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Melalui cara ini perbanyakan tanaman dilakukan secara vegetatif.Teori yang emikian individu-individu yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya.melandasi teknik ini adalah teori totipotensi, yang artinya setiap sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu bila ditempatkan pada lingkungan yang sesuai.
2) Kloning
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau  identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:

·                Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
·                Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
·                Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
·                Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
·                Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.
Klon adalah rumpun mahluk hidup hasil perbanyakan secara vegetatif, seperti rumpun pisang. Jadi, istilah kloning sebenarnya adalah proses perbanyakan organisme secara vegetatif. Oleh karena itu, kloning sebenarnya bukanlah hal baru. Orang sudah biasa melakukannya misalnya pada ketela pohon melalui setek.
Kloning menjadi baru karena dilakukan pada hewan tingkat tinggi dan kadang-kadang ada manipulasi genetik didalam tahapanya.
a.              Kloning tanaman 
kloning pada tumbuhan relatif lebih mudah daripada kloning hewan karna struktur sel tumbuhan sederhana. Kebanyakan sel tumbuhan muda juga mempunyai kemampuan untuk membelah berkali-kali. Sel-sel tumbuhan dipelihara didalam suatu medium yang mengandung zat hara yang tepat. Sel-sel ini akan membelah, tumbuh, dan berkembang menjadi tumbuhan baru yang lengkap persis sama dengan tumbuhan awal pemilik sel yang diklon tadi.
b.             Kloning pada mamalia (hewan menyusui)
kloning pada hewan menyusui lebih sulit karena perkembangan embrionya berlangsung di dalam tubuh induknya. Disamping itu, hewan menyusui memerlukan makanan tertentu dari induknya selama pertumbuhan dan perkembangannya.
kloning pada hewan menyusui, misalnya domba dilakukan dengan mengambil sel telur dari domba betina B dan sel tubuh dari sel puting susu domba A. Nukleus (inti sel) dari sel domba B dihilangkan kemudian kedua sel digabungkan dengan metode"electrofussion"  atau memberikan kejutan listrik. Hal itu dilakukan supaya sel mulai melakukan pembelahan setelah proses penggabungan. Sel yang mulai melakukan pembelahan dikulturkan hingga terbentuk embrio. Kemudian, embrio ditanam kedalam rahin induk asuh, hingga lahir. Domba hasil kloning tersebut mirip domba betina A.
 3)  Makhluk hidup transgenik

Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms) yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat.
Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut:

a.              Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati penyakit kencing manis.

b.             Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya
menjadi lebih baik, yaitu:
·                Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan peptisida mematikan hama.
·                Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.

·                Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti koagulan.4) Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
5) Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin 
betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan. Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik.










6) Bayi Tabung

Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.

Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
·                Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
·                Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
·                Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.
·                Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.



DAMPAK REKAYASA REPRODUKSI

Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.
Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut:
·                Menciptakan bibit unggul.
·                Meningkatkan gizi masyarakat.
·                Melestarikan plasma nutfah.
·                Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
·                Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.

Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut:·                Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.

·                Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami.
·                Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.
·                Mengganggu proses seleksi alam.


Terima Kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Seni Budaya Semester Genap Kelas XI